Politik Identitas: Ancaman Bagi Demokrasi Indonesia pada Pemilu 2024

Pers Birama – Politik di Indonesia selalu mengalami ketidakstabilan. Hal ini terjadi akibat sistem pemerintahan yang berganti-ganti. Pada era reformasi, demokrasi di Indonesia sudah jauh lebih baik dari era sebelumnya. Namun, hal yang sangat melekat dengan politik di negara ini adalah politik identitas. Politik identitas merupakan pembagian identitas politik yang dianut oleh warga negara berdasarkan arah politiknya. Kelompok sosial yang merasa didiskriminasi negara dan pemerintahan yang didominasi dalam menyelenggarakan sistem pemerintahan melahirkan politik identitas tersebut. Sederhananya politik identitas adalah kegiatan berpolitik yang didasarkan pada identitas yang sama.

Politik identitas dapat menjadi ancaman bagi demokrasi di Indonesia karena aspirasi politik yang terbentuk ke dalam beberapa kelompok seperti partai politik ataupun Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang terasosiasi dengan identitas tertentu. Stabilitas negara akan hancur jika dalam demokratisasi negara tercipta pertentangan pada kelompok-kelompok identitas. Kelompok-Kelompok identitas yang lebih mengedepankan suatu golongan untuk mendapatkan pengaruh politik menjadi salah satu faktor yang dapat memicu adanya politik identitas. Faktor lain yang dapat memicu adanya politik identitas dalam demokrasi Indonesia ialah sistem politik dan peranan aktor dalam mengelola politik identitas yang terjadi.

Wawan Mas’udi yang merupakan Pakar Politik Gadjah Mada (UGM) memprediksi bahwa politik identitas masih akan menjadi strategi pada pemilu 2024 yang akan datang. “Jangankan satu dua persen, satu suara saja itu akan menjadi penentu kemenangan atau tidak. Oleh karena itu saya melihat politik identitas nampaknya masih akan dipakai sebuah skenario atau strategi,” ujar Wawan dalam diskusi bertema ‘apakah politik identitas masih relevan dalam kampanye Pemilu 2024 di media sosial?’ di Universitas Islam Indonesia, Kamis (11/5/2023) dikutip dari Republika. Politik identitas menjadi sangat kritikal melihat pertarungan yang dilakukan melalui dua putaran dan hanya mempertemukan dua calon. Pada Pemilu 2024 isu politik identitas masih akan menghantui. Isu-isu politik identitas ini lahir dari berbagai faktor seperti agama, suku, gender, dan lainnya.

Dampak dari politik identitas pada pemilu 2024 yang akan datang yakni membuat kandidat yang bertarung akan mengabaikan kebijakan juga kualitas jika dalam prosesnya hanya fokus pada pengusungan politik identitas. Kesadaran politik masyarakat perlu ditingkatkan kembali agar isu-isu politik yang diwarnai dengan provokasi dan kebencian tidak terjadi dan menjadikan pemilu 2024 yang demokratis.

 

Penulis: Alfrida
Dokumentasi: Beritaku.id
Redaktur: M. Rafli Subagja
About Author
KOMINFO BIRAMA
KOMINFO BIRAMA Merupakan Divisi Non Peliputan yang bergerak di bidang Publikasi dan Informatika. Setiap konten dan juga sistem yang ada di website ini sepenuhnya dikelola dan dikembangkan oleh KOMINFO BIRAMA.