Pers Birama

Tuntut Stabilitas Harga Pokok dan Adili Pemerintah, Mahasiswa Lakukan Aksi

Tuntut Stabilitas Harga Pokok dan Adili Pemerintah, Mahasiswa Lakukan Aksi

Pers Birama (25/03/2024) — Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Bandung seperti UNIKOM, UNPAD, UNPAS, UIN SGD Bandung, UNISBA, UPI, dan lainnya melakukan aksi unjuk rasa pada Jumat, 22 Maret 2024 di depan Gedung Sate, Bandung. Aksi yang dimulai pada pukul 15.30 WIB tersebut dimulai dengan peserta yang berkumpul di Monumen Perjuangan Rakyat, kemudian berjalan menuju Gedung Sate untuk melakukan orasi dari masing-masing perwakilan kampus.
 
Tuntutan yang dilayangkan peserta aksi kepada pemerintah di antaranya adalah, menstabilkan harga bahan pokok dan mengadili rezim Presiden Joko Widodo yang dianggap gagal dalam menjaga demokrasi.
 
Mahasiswa menuntut transparansi data bulog terkait pendistribusian beras yang kurang maksimal dan menyebabkan meroketnya harga bahan pokok, khususnya beras. Ismail Abdur Rasyid, mahasiswa Telkom University menyatakan bahwa, “Kita menuntut pemerintah untuk menstabilkan kembali harga beras saat ini.”
 
Dalam pers release yang diterbitkan Front Mahasiswa Nasional (FMN) Bandung Raya, Reformasi Agraria Sejati dan Pembangunan Industri Nasional menjadi isu penting yang diangkat. Reformasi Agraria Sejati mengacu pada penghapusan monopoli kepemilikan tanah oleh tuan tanah. Sementara itu, Pembangunan Industri Nasional dinilai dapat memutuskan ketergantungan kapital, alat kerja, tujuan produksi pertanian kepada tuan tanah. 
 
Pemerintahan Presiden Joko Widodo juga dianggap gagal dalam memimpin negara selama sepuluh tahun terakhir. Berbagai masalah tersebut ter-rangkum dalam tiga sub isu yaitu autocratic legalism, netralitas presiden dan aparatur negara, dan kenaikan harga pokok. 
 
Arief Tegar Prawira, Presiden Mahasiswa UNIKOM sekaligus sebagai salah satu peserta aksi menjelaskan bahwa akan ada aksi-aksi lain yang dibungkus dengan kreatif seperti diskusi dan lainnya. “Dan mungkin akan terus ada eskalasi aksi hingga bulan Oktober nanti,” tegasnya. 
 
Dalam aksi unjuk rasa ini, terjadi pembakaran ban, flare, dan kembang api sebagai bentuk protes mahasiswa terhadap pemerintah. Jumlah peserta yang hadir dalam aksi unjuk rasa diperkirakan mencapai 500 orang, dan membubarkan diri pada pukul 18.36 WIB.
 
Penulis: Dilif Sanjev
Dokumentasi: Dilif Sanjev
Redaktur: Lhatifah Berliani

Berita Lainnya

Belum ada berita terbaru.